Senin, 15 Oktober 2012

lihat aja sendiri

Dalam pertumbuhan ekonomi negeri ini  dapat dilihat dengan bertambahnya ruas jalan yang dibangun di tiap lorong kota maupun desa.  Gedung pencakar langit mulai berhamburan ditiap kota bagai cendawan di musim hujan. 
Gemerlap pelosok negeri laksana lomba kembang api di malam hari dengan sejuta gemerlap tiada henti hingga menembus fajar.

Sejalan dengan berhamburnya recehan rupiah yang melewati batas minimum , pecahan lima rupiah hanya dalam jumlah hitungan sebagai pelengkap. Namunb realita hidup tidaklah mungkin seorang pengamen/pengemis dengan rela menerima pecahan receh lim arupiah.

Behamburnya angka nol , membuat kepela  pusing, sehingga seringkali menimbulkan penat untuk sebuah hitungan. Setiap individu diburu oleh bayangan angka nol dalam jumlah banyak di belakang kepala. semakin banyak angka no semakin menjadi  kebanggaan yang pantas untuk dibanggakan. Karena menyandang predikat orang kaya adalah label untuk sebuah kehormatan sosial masyarakat.

Menengarai pemahaman sepihak adalah hal yang paling mengasikkan dalam membuat kebijakan. tanpa memedulikan nasehat saran dan amsukan dari orang lain. Adalah kesejatian yang terukur dalam ranah kuasa yang kian bergelora tanpa pandang rasa. Sedangkan menari dalam pijar pandang orang yang hanyut adalah larutan segar yang mengalirkan vitamin ekstra jahil.

Indonesia temppe doeloe dan kini menatap siklus yang sama, baik sejak jaman Tarumanegara sampai dengan Majapahit.Dalam masa antar keduanya adalah jejeran para raja dan keraton dengan aneka ragam cara dan warna yang beragam untuk sebuah cita ddan kelanggengan. Namun apa kata karena sebuah perebutan yang mengakibatkan balas dendam.

Sejak Majapahit hingga VOC. Kadal bule merambah nusantara dalam refleksi ekspansi sumber pangan. Hingga meledaknya Hiroshima dan Nagasaki yang mengilhami para pemikir negeri ini untuk menarik bendera dengan warna meran dan putih menjulang tinggi ke angkasa.

Perpindahan kekuasaan bergilir laksana piala dengan segala macam sistem dicoba untuk diterapkan di negeri ini. Namun belumlah cukup kuat untuk memjadi akar budaya dasar. Sampai akhir masa dasa warsa terakhir abad 20. Mengukir sejarah di akhir abad dengan membentangkan sistem baru yang disadur dari negeri manca. 

Tekad dan keyakinan pada awal gerak muncul dengan gigih untuk sebuah pemikirnan. Akankah menjadi sebuah kewajiban tunggal bagi yang kepala negeri jika para rakyatnya mengalami dekadensi ? 

Jika JJ Rousseu. Monesque, dan Immanuel Kant itu memandang pemikiran dengan Trias Politica. Maka negeri yang lainnya tidak harus serta merta mengukti dan mengamininya. Bukankah kletiga orang pemikir itu adalah pemikir eropa dengan latar belakang dan budayanya> Belumlah cocok bila dalam cakupan sistemnya dilakukan di negeri ini. Karena sistem trias politica hanya mengacu pada sistem kekuasaan yang selalu menjadi ajang rebutan. dan putaran demokrasi adalah masa kesempatan untuk memulai ajang perseteruan serta kompetisi.

Era perang dingan negeri ini jadi rebutan blok timur dan barat. Afiliasi perang dingin membawa kabar tentang kedua bol yang berseteru. "Komunis dan Kapitalis".

USSR dibawah Mikhail Dorbachev 1991 mulai dengan program Glasnot and Perestroika , mengubah peta baru dalam wacana kemanusiaan. Sementara Kaluse Meiin dengan group bandnya "Scorpion" mengumandangkan lagu hitsnya di Leningrad " Living for ATomorrow".

Sebenarnya Komunisme dan Kapitalisme itu tidak ada. karena keduanya bukanlah faham ideologi. Keduanya adalah taktik dagang guna menumbuhkan perekonomian dalam suatu negeri. dan keduanya adalan teknis. Namun oleh para pembelot digunakan sebagai senjata pamungkas untuk menaikan rejim suatu negeri. Contoh saja seperti negeri China. Apakah china mepersoalkan perbedaan komunis dan kapitalis ? " bagaimana kita bertahan idup ". itu lebih penting dari pada sekedar debat kusir yang tak ada ujung pangkalnya.
Komunis adalah pelaku modal.
Kapital adalah pemilik Modal.


Dalam sejarah hidup NAbi Muhammad SAW. Sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan RAsull oleh Allah SWT beliau pernah menjalankan modal dengan cara berdagang. Lantas apakah Nabi Muhammad disebut Komunis ?
Setelah Nabi Muhammad SAW menyunting Khadijah beliau mejadi juragan dan pemilik modan . Lantas apakah disebut Kapitalios ?

Muhammad bin Abdullah Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlaq. dengan  Islam beliau di perintah untuk membangun tatan dunia ini menjadi kurun waktu yang terbaik  dari beberapa kurun lainnya.

Sudah seharusnya para pemikir Ekonomi Islam di negeri membangkitkan hasanah Ekonomi Islam. bukan malah ikut2n dorong mendoirong siapa yang bakal menjadi penguasa negeri ? 

Setidaknya da empat pilar yang dilupakan oleh para pemikir dan penguasa negeri . Tegaknya suatu negeri meliputi empat pilar yaitu :
1. Adilnya sang pemimpin.
2. Ilmunya Alim Ulama.
3. Dermanya para orang kaya.
4. Doa'nya para fakir miskin.


Laut Jawa masih terbentang luas. didalamnya tersimpan sumber energi yang dahsyat.
Laut Arafura dengan segenap kekayaan yang meilmpah belum pernah terdeketsi oleh riset negeri ini.

Sayang sekali jika para pemikir2 negeri ini hanya berkecimpung soal siapa yang berkuasa. atau malah ikut2an para indigo.

Indigo, paranormal, dukun, kahin atau sebutanb lainnya hanya sebuah entertaintment yang membuat lalai dan takabur . sehingga jauh dari tafakkur , dan mengantarkan iman menjadi luntur.

Lucunya lagi, para pemikir itu kalo tidak bersatu malah berseteru . yaaa jadi tontonan orang bodoh.


wallahu a'lam










Tidak ada komentar:

Posting Komentar